Dahulu, Iket di kepala merupakan ciri khas budaya bangsa di seluruh Nusantara. Namun dengan pengaruh budaya asing Iket Kepala sudah tidak digunakan lagi terutama dikalangan anak muda sampai belakangan tahun 2013. Namun sampai saat ini Iket Kepala tidak hanya digunakan oleh kaum adat, atau budayawan, namun sudah digunakan juga para pegawai negeri seperti di Bandung dan Cirebon, Subang, Purwakarta, dan lain sebagainya.

Mari melihat ke fenomena yang muncul kini, saat iket menjadi tren di kalangan anak 1 muda. Iket semula digunakan oleh masyarakat adat, namun sekarang tak lagi demikian. Anak-anak muda dengan berbagai macam motif dan gaya memakai iket tampak di setiap sudut Kota Bandung, Subang, Purwakarta, Tasik, dan Cirebon, serta wilayah lainnya. Ada apakah ini?

Terlalu banyak pertanyaan yang muncul. Tokoh masyarakat Sunda, Eka Santosa mengurai sejumlah jawaban yang memungkinkan hal itu terjadi. Menururt Eka, fenomena ini terjadi secara alami. Ini menunjukan adanya kerinduan akan tata nilai-nilai lokal. “Penyebabnya pada kejenuhan akan modernisasi yang tidak menyelesaikan masalah. Yang ada malah merumitkan tradisi, sehingga ada keingian kembali pada tata nilai tradisional,” katanya.

Iket yang dipakai oleh generasi sekarang adalah sebagai sebuah identitas. Mereka sengaja menciptakan kekhasan iket yang mereka pakai untuk menunjukan siapa mereka. “Padahal, pemakaian iket itu penuh dengan pemaknaan diri.”

Contoh di tengah masyarakat Baduy yang menjadi iket sebagai identitas diri sejak lampau. Orang bisa membedakan dengan mudah dari Baduy manakah seseorang dilihat dari iket yang dipakainya. Selain itu, iket juga merupakan komitmen pada diri yang harus terus terjaga.

Kebanggaan memakai iket sekarang tinggal diarahkan pertanggungjawabannya melestarikan budaya lokal. Namun, tidak bisa dipungkiri berbagai macam kreativitas gaya memakainya. Dulu, menurut Nana, dikenal tujuh gaya memakai iket, diantaranya, parekos nangka, lohen, tutup liwet atau julang ngapak, barangbang semplak, balukar peunggas, sampai, dan kole nyangsang. Munculnya banyak gaya memakai iket untuk kreativitas itu sah-sah saja. Karena iket juga tidak bisa diklaim begitu saja sebagai milik masyarakat Sunda. Daerah lain juga memiliki. Yang membedakan cara berpikir yang mesti selaras dengan pakaian yang digunakan.

Kami sangat mengapresiasi keinginan pemerintah mewajibkan memakai iket. Namun tidak hanya memakai, diisi pula makna dari iket itu. “Untuk apa kepala dipakaikan iket kalau isinya tetap ngencarngencar. Fungsi iket kan, agar kita tidak ingkah dari budaya dan agama.

cirebon media
Walikota Cirebon

Fenomena maraknya pemakaian iket, khususnya di kalangan muda bisa diartikan sebagai tanda bangkitnya budaya Lokal. Meski ini baru menjadi ciri, tapi diharapkan bisa mendongkrak kesadaran dalam bertingkah laku. Iket juga memiliki fungsi menonjolkan kecirian suatu budaya atau daerah tertentu, kalau kita ke Bali tidak beli Iket Bali (Udheng) belum dirasakan telah ke Bali. Atau Iket Jawa (Blangkon) dirasakan kalau belum membeli Blangkon belum pernah ke Yogja. Begitupula dengan wisata ke Cirebon, jika belum beli Iket Cirebon (Iket Megamendung) tentunya belum dirasakan pergi ke Cirebon.

Untuk memperkuat kecirian wilayah tertentu khususnya Cirebon haruslah secara bersama-sama memberikan ciri ke daerahan sesuai kearifan budaya lokal yang selalu kita dengung-dengungkan. Jika Pemerintah sudah mulai menggunakan Iket sebagai kecirian budaya lokal pada hari tertentu, tidak luput juga perusahaan-perusahaan dibidang Hotel, Pariwisata, Transportasi, Restorant, dan Kantor Pelayanan masyarakat lainnya perlu dihimbau untuk membisakan diri menggunakan iket sebagai ciri budaya bangsa.

PENGGUNAAN IKET NUSANTARA
Saat ini Iket Nusantara di wilayah Cirebon sering digunakan untuk:
1. Penyematan penghargaan terhadap Tamu, atau Pejabat tertentu
2. Sebagai simbul keanggotaan dari suatu komunitas tertentu
3. Sebagai Cinderamata dari Kota atau wilayah tertentu atau Cinderamata pada acara pernikahan
4. Sebagai kelengkapan dari Upacara Adat
5. Sebagai kelengkapan tanda kepanitiaan suatu acara tertentu
6. Sebagai tanda kepesertaan suatu lomba atau acara tertentu

PEMESANAN IKET NUSANTARA
Pemesanan dapat dilakukan sesuai pesanan:

1. Iket Praktis atau Iket Lepasan
Ada dua macam Iket yang digunakan, yaitu:

a. Iket Lepasan; yaitu iket yang digunakan pada kepala dalam bentuk Segi Tiga kain atau segi tiga empat. Dimana kelebihan Iket segi tiga atau segi empat ini dapat digunakan berbagai macam rupa iket. Biasanya pembeli Iket jenis ini terlebih dahulu telah mengetahui bagaimana menggunakan Iket Kepala ini tergantung pengalaman dan pengetahuan si pemakai menggunakan Iket lepasan. Iket Lepasan dapat dipesan secara banyak minimal 100 buah Iket Lepasan Segi Empat. Berikut ini struktur Iket Lepasan:

Struktur Iket lepasan
Struktur Iket lepasan

 

b. Iket Praktis; adalah Iket yang telah dibentuk secara permanen terlebih dahulu dan dibentuk dalam proses jahit dan pengeleman. Biasanya Iket Praktis ini banyak diminati, karena tinggal memakai saja, tanpa harus diberikan pengetahuan bagaimana cara menggunakannya. Rupa iket Praktis ini banyak macamnya berikut ini Iket Praktis yang sering digunakan pada point berikut ini.

2. Rupa Iket yang digunakan
Rupa Iket di gunakan dibagi menjadi dua macam:

a. Iket Buhun , rupa iket yang dipakai sejak jaman dahulu dari mualai kerajaan Salakanagara abad ke 80 – 300, Tarumanagara abad 300-600, Sunda Kuno abad 600 800, Padjajaran abad 800- 1000, dan Kesultanan Cirebon dan Mataram 1000-1900.

b. Iket Kiwari, rupa Iket yang dipakai dan diciptakan jaman saat ini dan diciptakan oleh para anak muda kreatif, jaman setelah kemerdekaan Indonesia abad 2000.

3. Kain yang digunakan
Kain Batik yang digunakan dapat di gunakan ada dua macam:

a. Kain Polos dengan warna pesanan tergantung pemasan : warna hitam, putih, biru, coklat, merah , dan warna lainnya.

b. Kain Batik dengan bebagai macam batik khas ; Cirebon, Jawa, Tasikmalaya, Bali , Yogya, Solo, Jakarta, dan daerah lainnya tergantung pemesanan. Bahkan kami dapat melayani pembuatan Iket dengan menggunakan Kain Batik yang dimiliki Pelanggan (Maklun Project)

Untuk mendapatkan informasi harga atau pemesanan dapat menghubungi:
ANDRI SOMAMIHARDJA
Hp. 083823147733
Pin BB : 22DAB729

Selain Iket juga menerima pemesanan untuk kelengkapan lainnya:
1. Pangsi (baju budaya)
2. Pin Kujang / Macanali / Keris
3. Teluk Belanga
4. Permainan Anak Tempo Dulu
5. Senjata Hiasan Budaya (Keris, Kujang, dll)
6. Kaos Ethnic – Local Culture