Cirebonmedia.com – Banyak ragam minyak pelumas mesin atau yang lebih dikenal dengan oli mesin. Mesin membutuhkan cairan itu dengan tepat agar awet masa kerjanya. Oli prinsipnya digunakan untuk mencegah terjadinya gesekan antar logam, mencegah goresan atau aus. Selain itu ia juga berfungsi sebagai pendingin dan penyekat. Bahkan untuk keperluan tertentu, oli dituntut punya fungsi tambahan. Namun semua jenis oli pada dasarnya sama. Yakni sebagai pelumas agar mesin berjalan mulus dan bebas gangguan.

Ada 2 jenis oli yang biasa digunakan, pertama adalah oli mineral. Oli ini diambil dari minyak bumi yang diolah dan telah disempurnakan dengan ditambah zat aditif untuk meningkatkan kemampuan dan fungsinya. Kemudian ada oli sintetis. Oli Sintetis biasanya terdiri atas Polyalphaolifins yang diambil dari pemilahan terbaik oli mineral, yakni gas. Senyawa ini kemudian dicampur dengan oli mineral. Inilah mengapa oli sintetis bisa dicampur dengan oli mineral atau sebaliknya. Basis yang paling stabil adalah polyol-ester, yang paling sedikit bereaksi bila dicampur dengan bahan lain.

Oli prinsipnya digunakan untuk mencegah terjadinya gesekan antar logam, mencegah goresan atau aus. Selain itu ia juga berfungsi sebagai pendingin dan penyekat.

Oli sintetis cenderung tidak mengandung bahan karbon reaktif, senyawa yang sangat tidak bagus untuk oli karena cenderung bergabung dengan oksigen sehingga menghasilkan acid (asam). Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.

machine oils- – foto : indiamart

Beberapa pakar mesin memberikan saran, seperti yang dikutip dari motor oil.com, sebaiknya, jangan langsung mengganti dengan oli sintetis jika biasa menggunakan oli mineral. karenakan oli sintetis umumnya mengikis deposit yang ditinggalkan oli mineral sehingga deposit tadi terangkat dari tempatnya dan mengalir ke celah-celah mesin sehingga mengganggu pemakaian mesin.

Kekentalan merupakan salah satu unsur kandungan oli paling rawan karena berkaitan dengan ketebalan oli atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir. Kekentalan oli langsung berkaitan dengan sejauh mana oli berfungsi sebagai pelumas sekaligus pelindung benturan antar permukaan logam.

Oli harus mengalir ketika suhu mesin atau temperatur ambient. Mengalir secara cukup agar terjamin pasokannya ke komponen-komponen yang bergerak. Semakin kental oli, maka lapisan yang ditimbulkan menjadi lebih kental. Lapisan halus pada oli kental memberi kemampuan ekstra menyapu atau membersihkan permukaan logam yang terlumasi. Sebaliknya oli yang terlalu tebal akan memberi resitensi berlebih mengalirkan oli pada temperatur rendah sehingga mengganggu jalannya pelumasan ke komponen yang dibutuhkan. Untuk itu, oli harus memiliki kekentalan lebih tepat pada temperatur tertinggi atau temperatur terendah ketika mesin dioperasikan.

Dengan demikian, oli memiliki grade (derajat) tersendiri yang diatur oleh Society of Automotive Engineers (SAE). Bila pada kemasan oli tersebut tertera angka SAE 5W-30 berarti oli memiliki kekentalan 5 pada temperatur dingin dan kekentalan 30 pada temperatur 100 derajat celcius.

 

Oleh, beti

@dari berbagai sumber