Acara halal bihalal Pondok Pesantren Jambu Babakan Ciwaringin dirangkai oleh beberapa agenda, antara lain tahlil akbar pukul 14.00 yang bertujuan untuk mengenang 40 hari wafatnya KH.Asror M., haul KH.Muhammad ke XI, disambung reuni akbar fokal melati-jambu serta pengajian umum pada pukul 20.00 oleh KH. Ahmad Musthofa Bisri (Gus Mus) yang dilanjutkan dengan syukuran gedung fokal dan launching Ma’had Aly.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di mana, untuk tahun ini panitia pelaksana halal bihalal dibangun dari para alumni yang dibantu oleh pengurus lokal dan pihak keluarga. Safrotullah, salah satu alumni Ponpes Jambu menuturkan bahwa reuni akbar yang dilaksanakan rutin setiap tahun selalu melibatkan alumni dari angkatan melati hingga jambu.

“Dulu tahun 1993 para santri yang berasal dari Ponpes Melati dibawa sebagian ke Jambu dan menuntut ilmu di sini, sehingga dinamakan Melati-Jambu,” tuturnya.

Selain reuni akbar, agenda lain yang biasa dilakukan para alumni ialah mengadakan pengajian rutin setiap dua bulan sekali dengan jumlah peserta putra kisaran 70an, namun untuk reuni akbar jumlahnya membludak mencapai ratusan.

“Kalau untuk peserta putra mencapai tiga ratusan, tapi putri saya belum ngecek nih jumlahnya,” imbuhnya.

Mengenai gedung fokal sendiri, Safrotullah menjelaskan bahwa gedung tersebut dibangun dari dana sumbangan semua alumni di atas tanah pesantren. Dana yang dikeluarkan sekitar 470jutaan dan gedung tersebut nantinya akan difungsikan untuk pertemuan para alumni, tempat mengaji para santri, dan acara-acara lainnya.

“Gedung itu jadi gedung serbaguna,” ujarnya dan rasa kebersamaan ini patut dijadikan contoh, karena para alumni setelah lulus tidak serta merta melepaskan ponpes, namun turut andil dalam upaya pengembangan ponpes ke depannya.

Hadirnya Ma’had Aly yang direkomendasikan oleh menteri agama pun mendapatkan respon positif dari para alumni dan santri.

Acara pengajian umum malam harinya, selain dihadiri oleh rektor ISIF, KH. Marzuki Wahid, MA. juga turut hadir dari perwakilan menteri agama dan Gus Mus tentu menjadi magnet tersendiri bukan hanya bagi para santri dan alumni, namun juga bagi warga Cirebon dan masyarakat di luar Cirebon yang rela datang membanjiri Ponpes Jambu Babakan Ciwaringin.