DAMPAK PERUBAHAN CUACA EKSTRIM

Dampak dari perubahan cuaca yang bisa dikatakan ekstrim ini memang langsung terasa bagi penduduk bumi. Salah satunya adalah sakit kepala disertai batuk dan pilek. Hal ini juga merubah kebiasaan pola hidup manusia seperti ketidak mampuan tidur dan berdampak pada penyakit lainnya.

Cirebonmedia.com – Perubahan cuaca adalah suatu fenomena alam. Terjadi secara berdampingan harmonis dengan kehidupan manusia. Itu ditandai dengan perubahan hujan, angin,panas dan matahari. Sistem alam  menciptakan perubahan iklim yang berbeda dari biasanya. Dan itu terjadi di berbagai daerah di belahan bumi. Belakangan ini cuaca seakan tidak lagi bersahabat bagi manusia. Suhu udara saat siang hari terasa sangat  terik. Tetapi pada saat malam hari, suhu udara terasa amat dingin. Kemudian esoknya hujan lebat pun turun.

Kalau melihat siklusnya musim hujan terjadi pada di bulan Oktober hingga April. Tetapi kenyataannya sekarang bertolak belakang. Hujan seolah hanya ingin sekedar mampir untuk menyapa tanah yang kering dan rumput yang semakin gersang.

Foto : jurnalpatroli

Dampak dari perubahan cuaca ekstrim ini terasa efeknya bagi penduduk bumi. Salah satunya adalah sakit kepala disertai batuk dan pilek. Hal ini juga bisa merubah kebiasaan pola hidup manusia, seperti ketidakmampuan tidur dan berdampak pada penyakit lainnya. Perubahan cuaca dapat mengakibatkan tubuh rentan terhadap berbagai penyakit.

Tak hanya di aspek kesehatan saja, perubahan cuaca ekstrim juga mengganggu sektor pertanian. Petani yang seharusnya dapat memanen tepat waktu harus bersabar karena hujan yang hanya datang sesekali dan terkadang tidak hujan sama sekali.

Ada beberapa tips untuk mencegah masalah kesehatan di situasi perubahan cuaca yang ekstrim seperti sekarang, diantaranya yaitu:

  • Menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat, disertai dengan Vit C yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh.
  • Saat beraktivitas keluar rumah, usahakan memakai masker untuk menghalang penyakit yang menyebar melalu udara. Biasanya virus organime menyerang saluran pernafasan yang bisa mengakibatkan influenza.
  • Usahakan jika ingin beraktivitas sediakan payung, jas hujan dan jaket untuk menjaga agar sewaktu-waktu saat turun hujan yang sekarang sulit diprediksi. Hal ini lebih menjaga tubuh dari dinginya cuaca ekstrim yang terjadi belakangan ini.
  • Bagi para pengendara khususnya motor, usahakan menggunakan lengan panjang. Ini dapat menjaga kulit agar tidak terbakar dari sengatan matahari yang semakin hari suhunya semakin tinggi.

Tidak hanya pada sisi kesehatan, perubahan cuaca ekstrim juga mengganggu sektor pertanian. Petani yang seharusnya dapat memanen tepat waktu, harus bersabar karena hujan yang hanya datang sesekali dan terkadang tidak hujan sama sekali. Keadaan seperti ini kemudian membuat manusia berpikir keras untuk mencari solusi. Karena masalah ketahanan pangan merupakan masalah yang vital bagi masyarakat. Menurut hasil riset dan survey yang dilakukan BBC, hasil panen jagung, beras dan gandum akan terkena dampak perubahan iklim hingga tahun 2050. Dengan proyeksi sekitar sepersepuluh menunjukkan kerugian lebih dari 25%. Pertanian inilah yang akan semakin dirugikan setelah tahun 2050. Sementara permintaan akan naik seiring dengan proyeksi populasi dunia yang akan mencapai sembilan miliar. Laporan ini disetujui setelah diskusi intensif selama hampir sepekan di Yokohama. Ini adalah yang kedua dari Panel Antar pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) yang menguraikan penyebab, efek dan solusi untuk pemanasan global. Laporan terbaru ini menyoroti fakta bahwa jumlah bukti ilmiah tentang dampak pemanasan hampir dua kali lipat sejak laporan terakhir di tahun 2007.

 

Oleh, Moh.Alfian

Featured image by abhijit chendvankar / Flickr