5 Jenis Tari Topeng Cirebon yang Mulai Langka

Seperti berbagai daerah di Nusantara, Cirebon juga memiliki tarian tradisional yakni, Tari Topeng, yang memiliki berbagai jenis dengan keunikan dan makna masing-masing.

Cirebon sendiri dalam tari topengnya banyak jenis yang menarik untuk dipelajari. Dalam sekali pentas tari topeng Cirebon, memakan waktu kurang lebih 20 menit.

Tiga Topeng Kelana, untuk tarian topeng khas Cirebon, yang mulai langka. Sumber : kompas

Berikut ragam jenis tari topeng Cirebon, yang mulai langka:

1.Tari Topeng Panji

Tarian jenis yang melambangkan kesucian anak yang baru lahir. Motif topengnya berwana putih bersih, hanya ada mata, hidung, dan mulut, tidak ada guratan lain.

Gerakan tari jenis ini masih sangat sederhana, hanya “adeg-adeg”, menggunakan baju dan atribut serba putih.

2.Tari Topeng Samba

Jenis tarian ini melambangkan perkembangan balita dan kelincahan manusia di masa kanak-kanak. Gerakan mulai genit, lincah, dan lucu tetapi, kurang luwes atau masih ragu.

Wujud topengnya sudah mulai ada goretan, warnanya pink keputihan. Untuk kostum sendiri berwarna hijau daun.

3.Tari Topeng Rumyang

Tari topeng ini punya ukiran sederhana, dengan warna dasar merah muda.

Tarian ini memiliki makna remaja yang sudah mulai mencari jati dirinya. Akan tetapi dari gerakannya yang “labil”, dengan penguangan-pengulangan.

4.Tarian Topeng Tumenggung

Tarian ini menggambarkan manusia yang sudah menginjak dewasa dan menemukan jati dirinya. Sikapnya tegas, berkepribadian, bertanggung jawab dan memiliki jiwa korsa yang paripurna.

Topeng berkumis, dengan banyak guratan yang berwibawa kostum penari berwarna hitan, yang bias bijak menyesuaikan dengan warna mana pun, seperti makna sikapnya.

Dalam struktuk kerjaan, tumenggung merupakan patih atau pangilma perang.

5.Tari Topeng Kelana

Memiliki ukiran topeng yang paling rumit, juga banyak ikatannya di atas topeng. Topeng dan kosume penari berwana merah.

Tarianya agresif dan enerjik karena merupakan akumulasi gerak dari semua tari topeng. Tarian ini melambangkan sifat angkara murka yang terdapat dalam manusia.

 

Sumber : www.kompas.com