Cirebonmedia.com– Perubahan dan kemajuan zaman sejatinya membawa manusia menuju kehidupan yang lebih baik. Namun bila perubahan itu sendiri tidak disikapi secara bijak, justru hal tersebut akan mendatangkan dampak negatif. Perubahan tentunya menimbulkan konsekuensi tertentu seperti pergeseran nilai dan sebagainya. Disinilah diperlukannya kedewasaan diri dalam menerima perubahan yang ditawarkan oleh kemajuan zaman ini untuk tetap dapat melestarikan nilai-nilai luhur sebagai identitas bangsa.

Salah satu parameter perubahan dapat kita lihat dari perilaku generasi saat ini yang lebih menggemari budaya asing seperti pergi ke clubbing dan menikmati musik dari DJ dari pada menikmati kesenian daerah yang digelar di gedung-gedung kesenian daerah. Kebanyakan menganggap kesenian daerah sudah kuno dibandingkan kesenian asing yang masuk melalui arus globalisasi.

Menurut dosen tari di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Julianti Parani, tari tradisional merupakan salah satu produk budaya sebagai warisan tak benda yang merupakan bentuk perangkat lunak masyarakat masa lampau yang paling rawan menjadi korban karena termakan zaman.

Ini sungguh memperihatinkan, ketika produk kesenian daerah yang kian tergerus perkembangan zaman terutama oleh budaya asing yang masuk. Kesenian daerah adalah wajah dari bangsa ini, lalu jika masyarakat sudah tidak memiliki rasa cinta terhadap kesenian daerahnya, wajah apa yang akan terlihat dari bangsa ini?

Dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah harus menjadi prioritas dalam menjaga kelestarian budaya lokal, jangan sampai kedepan kearifan lokal hilang akibat dipandang sebelah mata. Pembinaan harus dilakukan kepada generasi muda agar lebih mengenal dan mencintai kebudayaan daerah.

Salah satu gerakan tari Buraq yang dipertunjukan dalam acara "Kemilau Nusantara Jawa Barat" tanggal 25 November 2007

Di Cirebon sendiri kejadian tersebut dialami para pelaku kesenian dan kebudayaan Cirebon seperti yang dilansir oleh Cirebonpos.com, Elang Panji mengatakan “berbicara tentang kebudayaan dan kesenian sekarang ini, menurutnya semakin surut jumlah pelaku seni baik dalam bentuk perorangan maupun sanggar seni yang aktif. Akan tetapi, perkmbangan kesenian dari periode 1995 sampai dengan sekarang semakin baik. Karena kesenian sudah merambah ke sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Cirebon, meskipun masih terjadi pasang surut dalam prakteknya.

Pemerintah harus segera mengambil langkah untuk menyelamatkan kesenian tradisional, pagelaran yang menampilkan kesenian daerah harus rutin dilakukan jika tak ingin warisan ini hilang termakan oleh zaman.

Image By: google.com

189 Total Views 1 Views Today