Cirebonmedia.com- Kehidupan merupakan suatu anugerah yang diberikan Tuhan kepada manusia. Namun dapat dikatakan bahwa, kehidupan adalah kotrak sewa kehidupan yang mutlak dibayar dengan kematian. Karena sesuatu yang bernyawa dan hidup di dunia pasti akan mengalami kematian.

Kematian merupakan peristiwa paling sulit diprediksi bahkan mustahil untuk diprediksi oleh manusia karena itu adalah rahasia Tuhan dan hanya Ia lah yang dapat mengetahui kapan tiba waktunya suatu makhluk hidup menghadapi kematianya. Dan banyak sekali manusia sangat takut akan ajalnya karena kebanyak dari mereka belum puas hidup di dunia.

Baru-baru ini, lmuwan menemukan cara memperkirakan waktu kematian yang lebih akurat. Cara baru tersebut memungkinkan ilmuwan menetapkan waktu kematian hingga 10 hari setelah meninggalnya seseorang.

kematian 500X500Hasil temuan yang dikemukakan dalam pertemuan tahunan Society of Experimental Biologi di Praha,menyatakan itu merupakan terobosan berarti. Selama ini, waktu kematian ditetapkan dengan pengukuran suhu, yang hanya bisa akurat hingga 36 jam setelah meninggalnya seseorang.
Tim ilmuwan mempelajari protein otot pada babi. Berdasarkan karakteristiknya, otot babi memiliki kemiripan dengan otot manusia. Otot terdiri dari molekul-molekul protein yang akan mengalami penguraian ketika seseorang meninggal.

“Ini terjadi pada protein tertentu dan pada waktu tertentu,” kata Peter Steinbacher yang melakukan penelitian. “Bahkan produk dari penguraiannya itu hanya bisa dijumpai pada waktu tertentu.”
“Jadi, bila Anda tahu produk apa yang terdapat pada sebuah sampel, maka Anda akan tahu kapan individu tersebut meninggal,” ungkap peneliti dari University of Salzburg.

Steincbacher dan tim menganalisis lebih dari 60 sampel jaringan otot dari departemen forensik di University of Salzburg. Hasil riset menunjukkan, prediksi waktu kematian dengan analisis protein yang terdapat pada sampel cukup akurat.
“Kita sekarang butuh lebih banyak sampel untuk mengetahui apakah jender, indeks massa tubuh, suhu, kelembaban, dan lainnya memengaruhi waktu perombakan protein otot,” ungkap Steinbacher. Ia berharap dalam tiga tahun metode barunya bisa diaplikasikan dalam forensik.

Semoga penemuan dan penelitian serta pengemembangan bidang sains ini dapat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia.

 

 

Sumber: Kompas.com, BBC
Image By: Google.com

104 Total Views 1 Views Today