Cara Kerja Teknologi Li-Fi yang Lebih Cepat dari Wi-Fi

Light Fidelity atau biasa disingkat Li-Fi. Li-Fi merupakan sebuah teknologi komunikasi nirkabel dua arah yang berkecepatan tinggi dan mirip dengan teknologi Wi-Fi. Li-Fi menggunakan bohlam LED (Light Emitting Diodes) komersil pada umumnya untuk media transfer data.

teknologi li-fi
light fidelity foto: maxmanroe.com

Kecepatan yang sudah sudah tercatat adalah 100 kali lebih cepat dari kecepatan Wi-Fi atau hampir sama dengan 224 Gigabyte per detik.

Istilah ini dicetuskan oleh profesor Harald Haas,seorang fisikawan asal Jerman dan merupakan sebuah bentuk dari komunikasi yang memanfaatkan cahaya tampak. Ia mengatakan bahwa sorotan cahaya juga bisa menjadi media komunikasi semacam sandi morse modern. Proses pengiriman data-data melalui media cahaya ini disebut Visible Light Communication (VLC). Berbeda dengan jaringan Wi-Fi yang mengandalkan infrastruktur seperti tower radio atau jaringan fiber optic, VLC bisa dibangun hanya dengan membangun transmisi antara bola-bola lampu yang sudah pasti banyak terpasang di mana-mana.

Kelebihan lain dari Li-Fi selain berkecepatan tinggi, adalah tidak berpengaruh pada sinyal radio sehingga bisa dimanfaatkan di dalam pesawat. Teknologi Li-Fi juga bisa mengurangi polusi elektromagnetik yang dihasilkan oleh gelombang radio. Selain itu bisa memudahkan siapa saja untuk mengakses internet dimana pun bahkan di wilayah terpencil sekalipun yang tidak bisa dijangkau oleh kabel optik.

Meski memiliki banyak kelebihan, teknolofi Li-Fi masih memiliki kekurangan. Kekurangan dari teknologi Li-Fi ini adalah cahaya tidak bisa menembus tembok, tidak seperti sinyal radio pada Wi-Fi sehingga membutuhkan direct line of sight atau “pandangan” langsung ke perangkat tujuan. Direct line ini ternyata juga harus dilengkapi receiver khusus, seperti koneksi infra red pada gadget jadul.

Cara Kerja Li-Fi

LI-Fi ini menggunakan cahaya dari LED sebagai medianya. Untuk membuat Li-Fi ini bekerja dibutuhkan dua sumber cahaya yang berada pada masing-masing ujung perangkat. Sumber cahaya yang bisa digunakan yaitu LED atau detektor foto (Light Sensor). Saat cahaya LED menyala, cahaya sensor pada ujung perangkat lainnya akan mendeteksinya dan mengartikannya sebagai biner 1.

Saat ini saja hanya dengan penggunaan laser warna hijau dan laser warna merah dengan bersamaan membuat sebuah data bisa terkirim pada kecepatan 1 Gbps. Jika teknologi ini menggunakan banyak warna tentu saja kecepatannya akan mencapai berkali-kali lipat.

Penulis : Nisa