Cirebonmedia.com– Masuk angin, suatu kondisi dimana seseorang merasakan mual, kembung, pusing dan terkadang disertai suhu badan yang mulai meningkat.Saat kondisi itu terjadi, masysarakat saat akrab dengan metode pengobatan tradisional yaitu “Kerokan”.

Kerokan merupakan metode pengobatan tradisonal yang cukup populer bagi masyarakat khususnya di Negara-negara di Asia. Indonesia menyebutnya Kerokan, Cina menyebutnya dengan gua sha, Vietnam dengan cao giodi, dan Kamboja dengan gah pyol. Dalam prakteknya kerokan ialah menggaruk sambil menekan bagian permukaan kulit menggunakan minyak dan benda tumpul seperti koin sebagai alat pengerok, yang selanjutnya menyebabkan guratan merah pada area kulit yang dikerok.

Dalam catatan sejarah, belum ada bukti yang menyebutkan bahwa kerokan berasal dan kapan pertama kali dipraktekan. Namun, menurut kepercayaan dan cerita masyarakat yang beredar, pengobatan alternatif ini sudah ada sejak zaman kerajaan. Dan para raja-raja di Nusantara dipercaya telah menggunakan metode pengobatan ini untuk menghilangkan gangguan masuk angin.

Menurut seorang dosen dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yaitu Didik Tamtomo yang menjelaskan kerokan secara ilmiah. Beliau menjelaskan bahwa pada kerokan, secara ilmu biologi molukuler terjadi suatu reaksi inflamasi atau radang dengan segala respon yang mengikutinya seperti perubahan diameter vaskuler (pembuluh darah), migrasi sel darah putih (leukosit) dan pengeluaran mediator inflamasi seperti IL-1 beta, Clq, C3, Beta endorfin dan PGE2 (Faktor pertumbuhan tulang).

Kerokan juga memberikan rangsangan pada keratinosit dan endotel atau lapisan paling dalam pembuluh darah yang akan bereaksi dengan munculnya propiomelanokortin (POMC). POMC merupakan polipeptida (gabungan asam amino) yang kemudian akan dipecah dengan hasil akhir salah satunya adalah Beta endorfin (hormon yang dikeluarkan otak saat stress).

Meski cara tradisional ini terbukti efektif dan murah meriah, pengobatan ini juga masih menarik pro dan kontra dari beberapa masyarakat tertentu dan kalangan dokter. Ada yang mengatakan bahwa kerokan dapat merusak jaringan kulit karena menggesekan benda logam, koin atau alat bantu kerokan lainnya. Meski demikian, beberapa ahli kesehatan telah melakukan uji coba, dan terbukti kerokan yang benar tidak akan menimbulkan rasa sakit apalagi melukai kulit. Menggunakan minyak yang berfungsi untuk menghangatkan serta melincinkan permukaan kulit saat pengobatan berlangsung.

Timbulnya warna kemerahan pada kulit bisa menjadi petunjuk seberat apakah gejala masuk angin yang diderita, berat atau ringan. Ahli akupuntur juga menyarankan, sebaiknya kerokan dilakukan di titik-titik urat syaraf motorik yang terangsang sehingga melancarkan sirkulasi darah.

Metode pengobatan legendaris dan penuh mitos yang ternyata punya manfaat bagi tubuh jika dipraktekan secara benar.

 

 

Image By: Google.com