Ditunaikannya janji itu…

Pada ilalang biru

bulir-bulir perasaan menyatu

Dua tiga kali nafasnya tercium haru

Tertawa lepas tentu dia senang

Pada ombak dia boleh berenang

Tak pernah bisa mengerti,

Kembali katamu kini

Membangun mimpi,

melukis dingin yang merintih

Kaki-kakinya dingin sentuhkan Perih

Jangan angkat selimut ini

Lari bukanlah jawabnya

Dari mulut perawannya yang jingga,

dia mulai mengukir makna

Masuklah, Kuantar kau keperbatasan rasa

Jangan genggam harapan hati

jika memang tak ingin rugi

Tapi bagaimana dengan perjalanan ini?

Kau lihat, dia ikuti kupu-kupu menari

Berhenti menghitung waktu

Langit tetap disitu

Di kepala,

Di telinga dan di sisi kanan mata

Tiba-tiba kau berteriak, “aku pasti jatuh!”

Keyakinan tak dapat lagi diperteguh

Kini dia tinggalkan sepenggal ragu

Untuk dikisahkan pada malam itu

Masih perlukah sayap untukmu?

Image By: Google.com

45 Total Views 3 Views Today