Ditunaikannya janji itu…
Pada ilalang biru
bulir-bulir perasaan menyatu
Dua tiga kali nafasnya tercium haru
Tertawa lepas tentu dia senang
Pada ombak dia boleh berenang
Tak pernah bisa mengerti,
Kembali katamu kini
Membangun mimpi,
melukis dingin yang merintih
Kaki-kakinya dingin sentuhkan Perih
Jangan angkat selimut ini
Lari bukanlah jawabnya
Dari mulut perawannya yang jingga,
dia mulai mengukir makna
Masuklah, Kuantar kau keperbatasan rasa
Jangan genggam harapan hati
jika memang tak ingin rugi
Tapi bagaimana dengan perjalanan ini?
Kau lihat, dia ikuti kupu-kupu menari
Berhenti menghitung waktu
Langit tetap disitu
Di kepala,
Di telinga dan di sisi kanan mata
Tiba-tiba kau berteriak, “aku pasti jatuh!”
Keyakinan tak dapat lagi diperteguh
Kini dia tinggalkan sepenggal ragu
Untuk dikisahkan pada malam itu
Masih perlukah sayap untukmu?
Image By: Google.com
Komentar