Cirebon- Kemajuan teknologi informasi seakan berlomba-lomba dengan waktu, tumbuh dan berkembang sangat cepat bagai rumput liar di tanah kosong. Hal ini didorong dengan kebutuhan manusia akan efisiensi dalam bekerja. Manusia menginginkan segala sesuatu terjadi dan menghasilkan hanya dengan melakukan sedikit tindakan dan tidak memakan waktu yang lama.

Secara individu, manusia secara tak sadar sudah menerapkan teknologi di dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam berkomunikasi kita sudah mengenal sebuah benda tanpa kabel yang bernama telepon genggam. Terlebih sekarang, istilah telepon genggam berangsur berubah menjadi telepon pintar. Dalam aspek kesehatan kita mengenal sebuah alat yang bernama Glucometer, alat yang dapat mengukur kadar gula dalam darah manusia hanya dengan setetes darah di ujung jari. Hadirnya sebuah inovasi teknologi juga terjadi karena sebuah pribahasa yang berbunyi “malu bertanya sesat dijalan”. Jika anda malu bertanya, belilah GPS. Sebuah benda kecil yang dapat menunjukan jalan ketika anda tersesat entah dimana.

Penerapan teknologi juga terjadi di perusahaan ataupun badan usaha. Karena dengan itu dapat menekan pengeluaran dalam banyak hal. Salah satunya adalah penghematan waktu kerja sehingga lebih tepat waktu dan tepat guna. Sebagai contoh, Anda dapat membayangkan seorang kontributor berita TV yang bekerja jauh dari kantor dan ingin mengirimkan sebuah rekaman videonya. Tanpa teknologi, video tersebut akan sampai dikantornya dalam waktu berhari-hari karena ia harus mengirimkan video tersebut melalui jasa pos atau ekspedisi. Dengan teknologi, hal ini dapat diselesaikan dalam hitungan jam, bahkan menit.

Komputasi Awan

Penghematan waktu kerja akan diiringi dengan penghematan anggaran. Karena semakin banyak waktu yang dihemat akan berimbas kepada langkah kerja yang efisien sehingga pengeluaran biaya perusahaan pun dapat ditekan.  Salah satu teknologi yang sekarang sedang gencar diterapkan di perusahaan kecil maupun perusahan besar adalah teknologi komputasi awan atau dalam istilah bahasa inggris disebut dengan Cloud Computing.

Komputasi awan adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan teknologi berbasis internet. Dalam hal ini, awan hanyalah sebuah metafora untuk internet. Suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan sehingga pengguna dapat mengaksesnya melalui internet tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.

Dengan teknologi komputasi awan, data tidak lagi disimpan di dalam komputer lokal melainkan disimpan di internet sehingga kita dapat mengakses data tersebut dari berbagai tempat. Cloud computing sebenarnya merupakan sistem komputasi kolaboratif yang berbasis internet. Melalui sistem ini, para pengguna komputer dapat berbagi semua sumber daya. Mulai dari software, hardware, termasuk pusat data (server). Sehingga nantinya diharapkan pengguna komputer tidak lagi perlu memiliki item-item tersebut yang selama ini menguras banyak biaya.

Sederhananya, pengguna komputer dapat menggunakan source tanpa perlu membeli, memiliki, atau menginstall program di dalam komputer lokal yang membuat berkurangnya memori penyimpanan dalam komputer serta mempengaruhi kinerja komputer. Namun cukup dengan menyewa sumber daya (lunak atau peranti keras) dari server inti yang dipilih sesuai dengan kebutuhan (pay per use). Sistem ini juga dapat diterapkan di semua bidang, tak hanya untuk bidang bisnis saja. Sebagai contoh, penerapan di bidang pendidikan. Dengan sistem ini akan terjadi kolaborasi antara guru dan murid sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efisien.

Photo: PixaBay.com, Wikipedia Commons