Rumah yang rapi dan bersih tentunya menjadi idaman setiap keluarga. Kebersihan rumah mempengaruhi kesehatan seisi anggota keluarga, terutama bila masih mempunyai balita dan anak-anak. Tapi tentunya setiap rumah menghasilkan sampah. Sampah rumah tangga (domestik) termasuk jenis sampah yang paling banyak dihasilkan. Kalau tidak dikelola dengan baik, tentunya sampah rumah tangga akan menjadi sarang bibit penyakit. Karena itu perlu ada manajemen pengelolaan sampah dalam keluarga, agar kebersihan rumah tetap terpelihara, dan kesehatan anggota keluarga tetap terjaga.

 

Berikut ini beberapa hal yang perlu dilakukan dalam pengelolaan sampah rumah tangga.

 

1.Klasifikasikan sampah rumah tangga berdasarkan karakteristik sampah.

Sampah rumah tangga dapat dibagi menjadi 3, yakni sampah organik, anorganik, dan limbah berbahaya. Sampah organik berupa sampah sisa makanan dan daun-daun kering dari tanaman di halaman/kebun. Sampah anorganik berupa limbah plastik,kaca, dan kemasan kaleng. Sampah limbah berbahaya adalah jenis sampah yang memerlukan perlakuan khusus, karena mengandung bahan kimia berbahaya seperti radio aktif. Contohnya adalah batre bekas, charger yang rusak, komponen komputer, dan lain-lain.

 

2.Siapkan tempat sampah sesuai klasifikasi. Kalau perlu diberi tanda agar seluruh anggota keluarga membuang sampah sesuai jenisnya di tempat yang sudah disediakan

.

3.Beri alas plastik di tempat sampah organik sampai menutupi bibir luar tempat sampah. Plastik jangan sampai robek atau bocor, dan tempat sampah harus memiliki tutup yang rapat, sehingga tidak menyebarkan bau dan bibit penyakit.

 

4.Buang selalu sampah setiap hari, terutama sampah organik. Sampah organik, bisa dimasukkan ke dalam lubang tanah kalau masih memiliki halaman yang luas, supaya masih bisa digunakan sebagai kompos alami tanaman. Atau dimasukkan ke dalam lubang biopori, yakni lubang yang dibuat dengan alat khusus sebagai tempat resapan air sekaligus difungsikan untuk tempat pengomposan sampah organik. Untuk sampah anorganik berupa kaleng, bahan-bahan yang terbuat dari plastik, serta kaca, bisa dikumpulkan untuk dijual atau diberikan ke pemulung agar di daur ulang. Sedangkan sampah limbah berbahaya , di buang ke tempat pembuangan sampah yang disediakan oleh dinas kebersihan supaya tidak membahayakan lingkungan dan masyakat sekitar.

 

5.Ganti plastik alas tempat sampah setiap kali membuang sampah. Ini untuk menghindari penyebaran bibit penyakit dari sisa sampah yang lalu.

 

6. Cuci tempat sampah bila sudah kotor. Tentunya untuk menghindari penyebaran bibit penyakit , sekaligus membuat tampilan dapur dan rumah menjadi bersih dan rapi.

 

7. Libatkan seluruh anggota keluarga untuk membuang sampah di tempat sampah yang benar, sesuai klasifikasinya, yakni organik, anorganik, dan sampah limbah berbahaya.

 

8.Jangan lupa untuk membersihkan tangan dengan sabun antiseptik di bawah air yang mengalir setiap kali selesai membuang sampah dan mengganti alas plastik tempat sampah sebelum melakukan kontak dengan dengan bahan makanan lainnya, atau melakukan aktivitas dengan anggota keluarga.

 

Dengan pengelolaan sampah rumah tangga yang tepat, pastinya selain rumah menjadi sehat dan bersih, lingkungan juga akan terjaga