Era modern dengan ciri khas mobilisasi tinggi dalam gaya hidupnya dewasa ini menuntut kita untuk lebih cermat dalam mengatur beberapa hal. Dan satu hal yang sangatlah penting untuk diperhatikan adalah pengeluaran (fix cost) harian. Lazimnya, kebutuhan-kebutuhan mendasar yang memerlukan pengeluaran biaya rutin biasanya telah kita perhitungkan dengan matang, namun tanpa disadari ternyata ada beberapa pengeluaran kecil yang cenderung luput dari perhatian sehingga tidak diperhitungan dengan baik dan dapat membengkak sehingga menjadi biaya yang tidak lagi sedikit ketika terakumulasi menjadi pengeluaran bulanan. Salah satunya adalah biaya tarif Parkir!

Jika anda termasuk orang sibuk dengan mobilitas tinggi, pernahkah anda berpikir berapa biaya akomodasi yang anda keluarkan untuk menunjang aktifitas harian anda yang sangat padat itu? Tentu jika anda menggunakan sepeda motor akan jauh lebih hemat dari pada kendaraan roda empat. Selain lincah, biaya BBM juga agak relatif lebih sedikit penggunaannya. Tetapi selain beban BBM, ada pengeluaran lain yang selama ini cukup menguras anggaran, yaitu Parkir. Bayangkan jika anda harus berada di 8 tempat berbeda dalam satu hari, berapa uang yang anda keluarkan? Apalagi saat ini, kita meletakan motor ditepi jalan saja diparkir, ambil uang di halaman ATM diparkir, makan bakso pinggir jalan diparkir. Sebuah penuturan ketika salah seorang sahabat Cirebon Media dari luar kota main ke Cirebon, ia terheran-heran dengan sistem parkir di kota ini. Ceritanya ketika itu ia tengah makan nasi Jamblang pada pukul 02 dini hari dan saat hendak pergi dikenakan tarif parkir. “Parkir di Cirebon twenty four hours ya!” celotehnya. Belum lagi ketika masuk mall, sudah tentu tarif parkirnya lebih tinggi. Tanpa kita sadari, untuk biaya parkir saja rata-rata kita mengeluarkan uang antara Rp200.000,- hingga Rp300.000,- ribu perbulan.

Angka tersebut diatas seharusnya kini masuk pada perhitungan beban biaya rutin dalam sistem pengelolaan keuangan pribadi kita, agar lebih diperhatikan pengalokasiannya supaya dapat meminimalisir terjadinya pemborosan yang tidak terkontrol akibat dari kurang cermatnya kita dalam memasukkan biaya parkir tersebut kedalam beban pengeluaran rutin keuangan anda.

Berikut ini Tim Cirebon Media mencoba membagi tips bagi anda untuk berhemat pengeluaran terkait beban biaya tarif parkir;

  1. Sesuaikan dengan pemasukan. Hitung dengan cermat pemasukan dan pengeluaran. Sesuaikan dengan bijak. Jangan sampai besaran pengeluaran secara tak terkontrol lebih besar dari pemasukan Anda.
  2. Atur batasan minimal – maksimal. Buatlah batasan minimal-maksimal anggaran untuk parkir. Hal ini bertujuan menjaga agar anda disiplin dalam menggunakan anggaran yang telah direncanakan sebelumnya.
  3. Penting – tidaknya membawa kendaraan. Cobalah untuk melihat dari sisi waktu dan kepentingan, perlu tidaknya membawa kendaraan. Jika tidak terlalu mendesakatau mengejar waktu, tidak ada salahnya Anda menggunakan angkutan umum yang selain murah sudah pasti menghemat pengeluaran biaya parkir.
  4. Beli kartu parkir. Jika Anda sering parkir dikawasan yang menggunakan jasa parkir swasta, cobalah untuk menjadi pelanggan area parkir tersebut dengan membeli kartu parkir yang biasanya disediakan oleh jasa parkir swasta. Selain lebih hemat, pengeluaran biaya parkir Anda pun bisa lebih terkontrol.

Semoga tips diatas sekiranya dapat membantu anda agar lebih cermat dalam mengatur pengeluaran. Bijak berhitung, cermat menetapkan anggaran, tentunya akan menghasilkan kualitas hidup yang lebih baik.@and/red