Cirebon- Peringatan Hari Ibu ditujukan kepada sosok seorang wanita yang melahirkan kita sebagai bentuk penghormatan kepada figur perempuan luar biasa tersebut. Tahukan anda semua? Saking sakralnya sebuah penghormatan terhadap ibu, bahkan Nabi Muhammad SAW pun pernah berkata orang yang pertama kali untuk kita hormati adalah umi, umi, umi (ibumu). Mengapa demikian? Tentunya karena peranan ibu buat keluarga sangatlah besar.
Dari rahim beliaulah kita terlahir, kemudian disusui dan dibesarkan. Demikianlah besarnya pengorbanan seorang ibu. Yang dahulu menjaga dan merawatmu saat kamu masih kecil hingga dewasa kini. Ibarat surganya seorang anak berada di telapak kaki ibu, sedahsyat itulah bentuk penghormatan seorang anak kepada ibunya. Hubungan batin antara ibu dan anak pun semakin dipertegas dengan fakta yang dijelaskan oleh Dr. Ryan Tygett dari Universitas California Los Angeles yang menuturkan bahwa pertumbuhan anak bukan dari kecerdasan intelektual semata. Tapi juga dari segi psikologis, beliau menjelaskan bahwa peran penting seorang ibu pada masa embrionik (masa pembentukan janin) sangat menentukan sifat dan perilaku sang bayi kelak. Pernyataan ini semakin dipertegas oleh pernyataan dari seorang psikologi social bahwa, saat anak berumur nol tahun sampai satu tahun mereka membangun “basic trust and mistrust” (rasa kepercayaan dan ketidak percayaan) pada orang lain.
Pengorbanan dan peran ibu kepada anak tidak mungkin dapat dibalas dengan harta dan kemewahan semata-mata. Hanya bakti dan penghormatan kepada ibu yang setinggi-tingginyalah yang dapat kita dedikasikan untuk ibu. Dan bukannya menjadi anak yang seperti ‘kacang lupa akan kulitnya’.
Pena sejarah nasional mencatat bahwa awal mula peringatan hari ibu terjadi tatkala para pejuang perempuan pada abad ke 19 seperti Raden Ajeng Kartini, Dewi Sartika, Martha Cristhina mengadakan kongres wanita Indonesia ke I yang berkumpul di Yogyakarta di Gedung Mandalabakti Wanitatama untuk membentuk peringatan hari ibu pada tanggal 22 s/d 25 Desember 1928 dan diresmikan oleh Presiden Soekarno dalam Dekrit Presiden No. 316 Tahun 1953, bahwa peringatan hari ibu jatuh tanggal 22 Desember 1928 sebagai salah satu hari peringatan nasional di Indonesia. Penetapan tersebut dikuatkan kembali pada kongres perempuan Indonesia ke III tahun 1938 yang diselenggarakan di Bandung dan menghasilkan sebuah deklarasi yang menetapkan jatuhnya peringatan hari ibu nasional pada tanggal 22 Desember.
Di skala internasional bahkan lebih dari 15 negara juga mengakui dan menyutujui ditetapkannya hari ibu yang jatuh pada bulan maret dan di tetapkan sebagai peringatan hari ibu internasional yang kita kenal dengan “Mother’s Day”.
Kini, Hari Ibu di Indonesia diperingati untuk mengungkapkan rasa sayang dan terima kasih kepada para wanita hebat tersebut. Berbagai kegiatan dan Ceremonial dilakukan untuk para ibu seperti memberikan kado istimewa, bunga, membuat aneka lomba untuk para ibu, atau ada pula yang membebaskan para ibu dari beban pekerjaan rumah tangga sehari-hari.
Bagaimana dengan perayaan hari ibu anda? Sudahkah anda menunjukkan bhakti untuk ibu? Sejatinya penghormatan kepada ibu tidak dilakukan dalam sehari saja, melainkan tercermin dalam sikap mental kita kepadannya setiap saat. Mari kita bahagiakan ibu kita dengan cara kita sendiri melalui sikap terpuji dan pencapaian membanggakan untuknya.
Hormat dan doa kami sematkan untukmu, Bu. Selamat Hari Ibu.
Featured image by PixaBay
Komentar