Cirebonmedia.com- Pendidikan merupakan suatu kebutuhan terpenting  bagi manusia sepanjang hidupnya. Dan pendidikan juga yang mampu mencetak manusia berkualitas dengan proses jenjang yang panjang sampai lulus dan diakui dengan suatu “Ijazah” kelulusan yang diterima suatu individu. Dengan semua proses itulah yang nantinya bisa membuat manusia berkembang secara baik dalam ruang lingkup sosial.

Ketika seseorang memulai pendidikannya, dia pasti melakukan segala usaha agar dapat diakui dengan hasil dan nilai yang memuaskan. Karena hal tersebut sangat menentukan nasib orang tersebut dalam mencari pekerjaan. Kebanyakan Perusahaan, BUMN serta tes masuk sebagai PNS memberikan syarat kepada calon pegawainya dengan syarat berupa sebuah ijazah pastinya dengan nilai kelulusan akademik yang baik pula. Namun, belakangan ini terjadi suatu fenomena yang cukup mencengangkan dengan membudayanya jual beli ijazah yang dilakukan orang-orang curang demi melancarkan usaha akal bulusnya yang dengan instan ingin memiliki ijazah tanpa harus berkecimpung dalam dunia akademik. Dan tak jarang praktik ijazah palsu pun sering terjadi.

Menurut mantan rektor UIN Jakarta Prof Komaruddin Hidayat mengatakan, praktik jual beli ijazah dan ijazah palsu merupakan bagian dari “pembusukan” terhadap dunia pendidikan di Indonesia.”Dunia pendidikan Indonesia saat ini sedang mengalami krisis, karena banyak sekali kepalsuan dan ‘pembusukan’ yang justru dilakukan oleh kalangan pendidik sendiri,” ungkap Komaruddin.

Beberapa kasus pun sempat terkuak ke permukaan, beberapa pegawai sempat menjadi tersangka dengan kasus ijazah palsu yang dimilikinya. Ini merupakan cerminan mutu serta kualitas dari bangsa ini, banyak sekali diluaran sana yang duduk dengan nyaman menikmati hasil dari jual beli ijazah dan membuat ijazah palsu.  Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengancam akan menutup dan membubarkan pergururan tinggi yang melakukan transaksi jual beli ijazah. Hal tersebut diungkapkan usai mengetahui  aduan dari masyarakat  yang menyebutkan bahwa ada 18 perguruan tinggi yang terkait dalam praktik licik tersebut.

Negeri ini digerogoti oleh masyarakatnya sendiri, dihantui praktik licik demi satu tujuan kemenangan segelintir perut. Fakta menyedihkan mulai bermunculan, bangsa ini harus berbenah dalam meningkatkan mutu pengawasan dalam dunia pendidikan agar kualitas bangsa dimasa depan bisa menjadi generasi berkualitas yang bisa membawa Indonesia menuju gerbang kesejahteraan.

 

Image By: Google.com