Indonesia Tanah Airku

Cirebonmedia.com-  Setiap bangsa di dunia memiliki lambang bendera yang  berbeda-beda dan memiliki makna yang besar serta tinggi, termasuk  Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mempunyai lambang  Merah dan  Putih yang menjadi lambang kebanggaan Rakyat Indonesia. Makna Merah  memiliki makna filosofis. Merah berarti keberanian, Putih berarti  kesucian. Merah melambangkan raga manusia, sedangkan putih  melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan  menyempurnakan jiwa dan raga manusia untuk membangun Indonesia menjadi  lebih baik lagi.

Bendera Pusaka Negara diatur menurut UUD 1945 pasal 35, UU No 24/2009,  dan Peraturan Pemerintah No.40/1958  ‘’tentang Bendera Kebangsaan  Republik Indonesia. Bendera Negara dibuat dari kain yang warnanya  tidak luntur dan dengan ketentuan ukuran yang telah ditetapkan’’.

Pengibaran atau pemasangan Bendera Negara pun dilakukan pada waktu  antara matahari terbit hingga matahari terbenam, serta Bendera Negara  wajib dikibarkan pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa  Indonesia tanggal 17 Agustus .

Bendera Pusaka Pertama dijahit oleh istri mendiang Presiden Soekarno yaitu Ibu Fatmawati,  dan desain bendera dibuat berdasarkan bendera Majapahit pada abad  ke-13, yang terdiri dari sembilan garis berwarna merah dan putih  tersusun secara bergantian. Bendera Pusaka pertama dinaikkan di rumah Soekarno di Jalan  Pengangsaan Timur 56, Jakarta, setelah Soekarno membacakan Proklamasi  Kemerdekaan Indonesia. Bendera dinaikkan pada tiang bambu oleh  Paskibraka yang dipimpin oleh Kapten Latief Hendraningrat. Setelah  dinaikkan, lagu “Indonesia Raya” kemudian dinyanyikan secara  bersama-sama.

Pada tahun pertama Revolusi Nasional Indonesia, Bendera Pusaka  dikibarkan siang dan malam. Setelah Belanda menguasai Jakarta pada  1946, Bendera Pusaka dibawa ke Yogyakarta dalam koper Soekarno. Ketika  terjadi Operatie Kraai, Bendera Pusaka dipotong dua lalu diberikan  kepada Husein Mutahar untuk diamankan. Mutahar diharuskan untuk  “menjaga bendera dengan nyawa”. Walaupun kemudian ditangkap lalu  melarikan diri dari tentara Belanda, Mutahar berhasil membawanya  kembali ke Jakarta, menjahit kembali, dan memberikannya pada Soedjono.  Soedjono  kemudian membawa benderanya ke Soekarno, yang berada dalam  pengasingan di Bangka.

Indonesia Tanah Airku
Indonesia Tanah Airku

Setelah perang berakhir, Bendera Pusaka selalu dinaikkan sekali di  depan Istana Negara pada Hari Kemerdekaan.  Namun karena kerapuhan  bendera, sejak tahun 1968, bendera yang dinaikkan di Istana Negara  adalah replika yang terbuat dari sutra.

Melihat dari sejarah dan perjuangan para Pahlawan untuk mempertahankan  Kedaulatan bangsa ini sudah seharusnya kita bangga dan sangat  menghormati serta berterimakasih karena tanpa mereka kita tidak akan  meraskan rasa dari kemerdekaan.

Indonesia merupakan bangsa yang besar dengan beragam suku dan agama,  bangsa ini memiliki kedaulatan yang tinggi, yang mempunyai simbol  Merah  dan Putih, yang merupakan simbol perjuangan Para Pejuang yang  rela menumpahkan jiwa serta raga demi kemerdekaan Bangsa.

Indonesia Tanah Airku Tanah Tumpah darahku, Perjuangan bangsa masih  sangat panjang, perjuangan Para Pahlawan adalah gerbang awal dari  perjuangan yang sesungguhnya dimana saat ini rekan sebangsa dan  setanah air merupakan musuh yang sesungguhnya yang rela menggadai  kedaulatan bangsa ini.

Mari cerdaslah Bangsaku, tunjukkan pada Dunia bahwa kita hebat, bahwa  kita negara yang besar yang tidak hanya bergantung pada bangsa lain.  Kita adalah negara yang merdeka, Sekali Merdeka Tetap Merdeka ,   jangan biarkan bangsa lain terus menjajah negara tercinta kita ini.