Cirebonmedia.com- Momen Ramadhan merupakan momen yang sangat di tunggu-tunggu oleh sebagian besar umat Islam di muka bumi ini, tidak hanya karena kekuatan iman yang besar, dalam bulan Ramadhan ini telah melahirkan sebuah rutinitas pulang kampung secara masal atau lebih kita kenal sebagai fenomena “Mudik Lebaran”.

Mudik berasal dari bahasa jawa “Mulih Dhisik” yang artinya pulang dulu. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua. Beban yang paling berat yang dihadapi dalam mudik adalah penyediaan sistem transportasinya karena secara bersamaan jumlah masyarakat menggunakan angkutan umum atau kendaraan melalui jaringan jalan yang ada sehingga sering mengakibatkan penumpang atau pemakai perjalanan menghadapi kemacetan, penundaan perjalanan.

Motivasi mudik bisa tergambar dalam upaya kembali ke tanah kelahiran setelah sekian lama ada di perantauan. Sub motivasinya, merayakan Idul Fitri di kampung halaman, menjalin tali silaturrahmi yang selama ini terputus karena kesibukan atau tuntutan pekerjaan. Mudik utnuk menjalin tali silaturahmi memunculkan dilema, bisa dikatakan Silaturahmi vs Keselamatan, mengapa demikian? karena untuk menjalin tali silaturahmi yang dilakukan dengan proses mudik, seseorang akan dihadapkan dengan kenyataan berupa perjalanan jauh nan melelahkan, dan tak jarang dalam perjalanan mudik yang notabene untuk silaturahmi harus mengorbankan keselamatan para pemudik. Pastinya kita sering mendengar berbagai kecelakaan lalu lintas saat musim mudik tiba, mereka yang ingin bersilaturahmi dengan keluarga terkadang harus merenggang nyawa. Inilah mengapa Silaturahmi memunculkan sebuah dilema yaitu keselamatan.

Menjalin silaturahmi itu baik, akan tetapi jangan sampai nyawa atau celaka dijadikan sebagai bayarannya. Masyarakat harus paham betul, sebelum mudik mereka harus mempersiapkan perjalanan panjang nan melelahkan dengan sangat baik jika tak ingin mengalami kendala. Ada juga opsi lain yang bisa diterapkan, menjalin silaturahmi tak hanya saat lebaran datang, di hari-hari biasa pun bisa, artinya masyarakat bisa memilih opsi ini untuk tetap menjaga keselamatan dari ganas nya jalur mudik yang sering menelan korban, teknologi seperti smartphone bisa djadikan solsui menjalin silaturahmi. Mereka bisa mudik setelah lebaran untuk meminimalisir kecelakaan yang bisa terjadi akibat penuhnya volume kendaraan di jalur mudik, karena biasanya setelah lebaran situasi jalan lebih kondusif untuk pulang kampung sehingga saat mengendarai kendaraan menuju kampung halaman menjadi lebih tenang.

9 Total Views 1 Views Today