Cirebonmedia.com – Aksi unjuk rasa warga di Balai Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, pada 28 Oktober 2016 lalu yang menuntut Kuwu Kanci mundur dari jabatannya berakhir ricuh. Pihak PLTU Cirebon menyayangkan insiden ini dan menegaskan bahwa permasalahan yang berujung pada aksi unjuk rasa tersebut adalah masalah internal desa tersebut.

Direktur PLTU Cirebon, Teguh Haryono berharap masalah tersebut dapat terselesaikan dengan musyawarah dan dialog. Sehubungan dengan komunikasi intensif yang terus dilakukan antara PLTU Cirebon dengan jajaran Kuwu. “Kami memang tengah berkoordinasi, dan berdialog dengan semua pihak untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan PLTU Cirebon. Tidak hanya dengan Kuwu, namun juga dengan unsur Pimpinan Daerah, Tokoh Masyarakat dan Warga.” Ungkapnya. Teguh menambahkan, hingga kini PLTU Cirebob tidak pernah menandatangani kesepakatan terkait penyaluran CSR dengan pihak manapun. “Yang jelas hingga saat ini belum ada penandatanganan apapun, termasuk CSR, dengan pihak manapun termasuk dalam pertemuan dengan Kuwu beberapa hari yang lalu,” katanya pada Minggu (30/10).

Menurutnya aspirasi sejumlah pihak terkait program CSR PLTU Cirebon menjadi salah satu fokus dalam dialog. Karena PLTU Cirebon berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar, melalui program – program CSR nya. “Kami selama ini sudah menjalankan sejumlah program – program CSR yang meliputi pemberdayaan ekonomi, kesehatan, dan sebagainya. Namun kami ingin tahu sudah sesuai belum program kami ini dengan apa yang dibutuhkan masyarakat, karena itu kami berdialog dengan warga,” jelasnya.

Ia menambahkan, jika program CSR ini tidak sesuai dengan kebutuhan warga, maka pihaknya akan mengevaluasi program CSR tersebut. “Kalau ada yang belum sesuai mari kita sesuaikan. Kalau kami sudah mengeluarkan berbagai program tapi ternyata masyarakat tidak merasakan manfaatnya, ya untuk apa? Sebagai tetangga yang baik kami harus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar” ujar Teguh.

94 Total Views 2 Views Today