Cirebonmedia.com – E-toll dan Cashless society. Mulai Oktober 2017, seluruh gerbang tol tak lagi melayani transaksi tunai. “Pemberlakuan 100 persen pada Oktober 2017 itu tidak berarti 100 persen, yang sekarang itu 47 persen gerbang tol otomatis (GTO). Pemberlakuannya akan secara bertahap dari gerbang tol manual ke GTO,” ujar AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru. Dirilis dari detikcom, maksud diberlakukanya E tol, Selain untuk mengurangi antrean, pelayanan transaksi elektronik di semua gerbang tol adalah untuk meningkatkan cashless society (budaya nontunai).

e-Toll adalah kartu elektronik yang digunakan untuk membayar biaya masuk jalan tol di sebagian daerah Indonesia. Pengguna e-toll hanya perlu menempelkan kartu untuk membayar uang tol dalam waktu 4 detik, lebih cepat dibandingkan bila membayar secara tunai. Penggunaan e-toll juga mengurangi biaya operasional karena hanya diperlukan biaya untuk mengumpulkan, menyetor, dan memindahkan uang tunai dari dan ke bank. Selain menjadi langkah awal dalam modernisasi pengumpulan uang, penggunaan e-toll juga dimaksudkan untuk mengurangi pelanggaran (moral hazard) karena petugas tol tidak menerima pembayaran secara langsung. Kartu ini dikeluarkan oleh kerjasama PT Jasa Marga Tbk, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk, Bank Mandiri, dan PT Marga Mandala Sakti.

E-toll dan Cashless society. Mulai Oktober 2017, seluruh gerbang tol tak lagi melayani transaksi tunai. “Pemberlakuan 100 persen pada Oktober 2017 itu tidak berarti 100 persen, yang sekarang itu 47 persen gerbang tol otomatis (GTO). Pemberlakuannya akan secara bertahap dari gerbang tol manual ke GTO,” ujar AVP Corporate Communication PT Jasa Marga Dwimawan Heru.

Pada tahap awal, kartu ini hanya dapat digunakan di tiga jalur tol yaitu Cawang-Tomang-Cengkareng, Cawang-Tanjung Priok-Pluit, dan Cikupa-Merak. Rencanakan, kartu ini akan diaplikasikan untuk pembayaran bahan bakar di pom bensin dan sebagai alat pembayaran di area peristirahatan. “Memang masalahnya, selain kendala teknologi dan sebagainya, adalah habbit masyarakat yang memang belum cashless sociaty. Pemerintah menginginkan ini, Jasa Marga juga menyambut gembira gerakan nontunai karena bagi Jasa Marga ini untuk meningkatkan transaksi dan mengurangi antrean di gerbang dan sebagainya,” sambungnya.

Foto :Google

Sosialisasi sudah dilakukan. Bekerja sama dengan pihak bank dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Jasa marga melakukan kampanye nasional gerakan cashlses society. Diharapkan behaviour masyarakat akan berubah. Jasa Marga juga bekerja sama dengan bank-bank yang disupervisi oleh Bank Indonesia untuk menyiapkan fasilitas untuk transaksi elektronik ini. Namun untuk mengantisipasi kemungkinan yang timbul pada masa transisi, difasilitasi direct selling kartu elektronik di gerbang tol. Di beberapa gerbang tol disiapkan loket isi ulang kartu elektronik.

 

Oleh, Beti