Prosesi Panjang Jimat dalam memperingati maulid nabi adalah ritual membersihkan benda-benda pusaka kraton. Acara ini di selenggarakan oleh kesultanan Cirebon baik Kesultanan Kesepuhan, Kanoman maupun Kecirebonan. Kegiatan yang penuh khidmat ini biasanya diselenggarakan pada malam hari. Aroma wewangian menyeruak setiap kali ritual ini diselenggarakan. Panjang jimat sudah di lakukan secara turun temurun oleh keturunan Sultan-sultan Cirebon sebelumnya. Hal ini dimaksud kan untuk menghormati dan menjaga warisan peninggalan benda-benda sejarah Kesultanan Cirebon sejak masa pemerintahan Sunan Gunung Jati sebagai Sultan pertama di Cirebon. Selain keluarga kraton, kegiatan ini juga di hadiri oleh tamu undangan dan masyarakat umum yang ingin menyaksikan prosesi pembersihan benda-benda pusaka Kraton.

 

Prosesi panjang jimat biasanya di pimpin oleh seorang Sultan yang memimpin kesultanan, dan di hadiri oleh tamu-tamu undangan. Tanggal 1 Desember 2017 bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, kraton Kanoman Cirebon menggelar ritual tahunan tersebut. Beberapa tamu undangan Nampak hadir Walikota Cirebon beserta jajaran muspida, Ketua DPRD kota Cirebon beserta jajarannya, tokoh dan sesepuh masyarakat serta  perwakilan dari kerajaan atau kesultanan sahabat.

arak-arakan benda pusaka foto : “big” cirebonmedia.com

Pembersihan jimat ini adalah semata-mata hanya untuk merawat dan memelihara benda pusaka peninggalan sultan-sultan terdahulu. Tidak ada unsur magic atau klenik didalamnya. Budaya yang sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun silam ini selalu laksanakan  pada malam maulid Nabi. Biasanya acara ini di mulai dengan melantunkan ayat-ayat suci ALQURAN dan puji-pujian kepada Nabi MUHAMMAD SAW, dan diakhiri dengan mengarak benda-benda pusaka menuju Masjid Agung Kraton. Tidak sembarang orang yang dapat melihat langsung pembersihan benda pusaka ini, hanya keluarga Kraton dan undangan khusus saja yang diberikan izin untuk melihat prosesi pembersihan jimat tersebut.

Prosesi ini biasanya berlangsung hingga tengah malam, penuh sesak pengunjung membuat acara ini menjadi semarak namun tetap khidmat. Banyak pengunjung yang dating bahkan dari luar kota Cirebon untuk melihat prosesi ini. Bahkan tidak sedikit pula ada yang rela bermalam di sekitar Kraton hanya untuk dapat mengikuti ritual panjang jimat walaupun hanya dari luar Masjid Agung. Mereka meyakini air dari pemandian benda pusaka memberikan berkah untuk mereka.

 

Artikel By : Rief