Mencari Kerja Takkan Sesulit Mencari Sehelai Jerami dalam Tumpukan Jarum

Susah Mencari Kerja – “Jatuh bangun aku mengejarmu, namun dirimu tak mau mengerti, ku bawakan surat lamaran, namun kau meminta ku pulang, tak sanggup diriku sungguh tak sanggup”. Plesetan dari lagu ‘Jatuh Bangun’ yang dipopulerkan oleh Alm. Meggy Z. tadi sepertinya cocok untuk menggambarkan ‘betapa sulitnya’ mencari pekerjaan di negeri ini.

Seteleh berhasil menuntaskan masa-masa pendidikan yang menyiksa lahir dan batin, akhirnya sampai juga pada penemuan dunia baru. Dunia yang kata kebanyakan orang ‘dunia yang kejam’ sekejam silet.

Dunia di mana kita akan berulang kali menyanyikan lagu Alm. Meggy Z., dunia yang lebih kejam daripada sang mantan yang kembali mempunyai mantan. Dunia yang kan kita temui berbagai penolakan yang lebih menyakitkan daripada penolakan dari sang mantan untuk kembali bersama, mengulang kembali kenangan-kenangan indah yang pernah terjadi di masa lalu. Aih baper.

Di fase inilah mental kita akan diuji, dihadapkan pada dua pilihan sulit. Bertahan dan tetap bangkit, atau menyerah yang berarti kalah. Ketakutan-ketakutan seperti ini sering membayangi kaum-kaum fresh graduate yang terlahir kembali dengan gelar baru dalam hidupnya. Tapi percayalah, kamu pasti menemukan jalanmu sendiri.

Tak jarang kita temui kaum fresh graduate yang berekspektasi mematok gaji setinggi tiang bendera. Itulah salah satunya yang menyebabkan beberapa dari kaum ini lama dalam menemukan pekerjaan. Ingatlah :

Dunia Usaha lebih Mengutamakan Pengalamanmu, bukan Nilai Kompetensimu

Menimba ilmu di bangku sekolah memang sangat menguras rupiah. Itulah sebabnya orang tua kita rela membanting-banting tulangnya demi masa depan kita, anaknya. Jika kamu sadar akan hal ini, tentu kamu akan berusaha mengganti tulang-tulang yang mereka banting dengan cara belajar sungguh-sungguh untuk meraih nilai yang sempurna. Sungguh hal yang demikian itu adalah kemuliaan demi membalas jasa orang tuamu walau hanya sebesar biji sawi.

Ya, itulah sebabnya kamu dijuluki sebagai pelajar ‘Para Pencari Nilai’, bukan ‘Para Pencari Ilmu’. Pelajar yang setiap kali jeda pergantian jam pelajaran selalu menghabiskan waktu untuk nongkrong di perpustakaan. Harus kamu sadari bahwa nilai sempurna saja tak cukup membuatmu bertahan ketika memasuki dunia kerja. Dibutuhkan pengalaman dan keahlian lain yang seharusnya kamu temukan ketika masih dalam proses didikan bangku sekolah.

Bergabung dengan organisasi sekolah merupakan salah satu solusinya. Ingat bahwa belajar tidak selamanya berlangsung di dalam kelas. Melalui organisasi yang ada secara tidak langsung akan mengasah soft skill yang dapat menjadi modal utamamu untuk bekerja setelah lulus nanti.

Jual Dirimu!

Cermatilah setiap baris surat lamaran kerja yang kamu buat. Posisikan dirimu sebagai job creator yang sedang mencari karyawan untuk perusahaannya. Bagaimana penilaianmu? Apakah berkas yang telah kamu buat cukup menarik atau perlu kamu benahi?

Cobalah ‘jual dirimu’ dan promosikan apa saja kelebihanmu dengan cara yang menarik dan anti-mainstream. Ketahuilah, selain kualifikasi yang memenuhi syarat, kelihaianmu dalam membuat surat lamaran kerja juga sangat membantumu memperoleh kesempatan kerja yang lebih besar.

Sesi wawancara kerja adalah saat di mana kamu ‘Menjual diri’. Untuk itu, katakan bahwa kamu mempunyai kelebihan yang tak dimiliki oleh orang lain, dan yakinkan betul-betul bahwa dirimulah yang selama ini mereka cari.

Jangan Pernah Gengsi Menerima Pinangan Perusahaan Tak Bernama

Berkaitan dengan poin pertama di atas, yang terpenting bagimu adalah mencari pengalaman. Jarang sekali tercatat dalam sejarah seorang fresh graduate dapat menempati posisi seorang manager, kecuali memang kalau perusahaan itu milik nenek moyangmu, tapi nenek moyangmu kan seorang pelaut, yang hanya dengan kail dan jala cukup menghidupimu.

Dengan kata lain, pengalaman adalah harga mati yang harus kamu bayar untuk meraih posisi yang lebih tinggi. Jika kamu sudah terlalu lelah setelah berulang kali ditolak oleh perusahaan ternama, maka kali ini perluaslah kesempatanmu untuk mencoba ke perusahaan yang sedang berkembang atau perusahaan kecil tanpa nama sekalipun. Singkirkan rasa gengsimu jauh-jauh.

Kesempatanmu untuk melibatkan diri dalam perusahaan akan terbuka lebar. Tentunya ini dapat kamu jadikan portofolio jika suatu saat nanti kamu merealisasikan niatmu untuk bergabung dengan perusahaan besar ternama.

Harus PeDe, Kemampuanmu Layak Diperhitungkan!

Jika kamu tipe fresh graduate yang semasa sekolah aktif berorganisasi dan mempunyai banyak pengalaman non-akademik, maka itulah fondasi yang menguatkan dirimu di dunia kerja. Untuk itu, penting bagi kamu untuk percaya diri dan mengakui bahwa ‘Dirimu layak diperhitungkan’.

Pesimistis adalah satu-satunya hal yang harus kamu buang dari pikiranmu. Jika otakmu selalu saja berandai-andai tentang kegagalan, maka besar kemungkinan hal itulah yang akan terjadi padamu. Ingatlah, Allah akan sesuai dengan prasangka hambanya.

Memang, peralihan dari dunia pendidikan ke dunia kerja akan membuatmu sedikit kaget. Sebagai fresh graduate, sudah biasa rasanya jika kamu berkali-kali menemui penolakan. Melalui kepahitan itu akan memberimu dua pilihan. Membentukmu menjadi seorang pemenang atau malah jadi pecundang. Ingatlah!

Penulis : Afip Maulana