Cirebonmedia- Di Indonesia banyak sekali mitos yang beredar dalam masyarakat, seperti kerokan yang mengobati masuk angina tau sering mandi saat malam hari bisa menyebabkan rematik. Sebenarnya kebiasaan mandi malam belum sepenuhnya benar bisa menyebabkan rematik, perlu bukti ilmiah untuk membuktikan kebenaran hal ini.

Rematik adalah penyakit dimana terjadi peradangan pada persendian, dan terdapat ratusan jenis rematik yang telah ditemukan, kasus yang sering terjadi ialah Rheumatoid arthritis, jenis lainnya antara lain Systemic Lupus Erythematosus , Ankylosing Spondylitis,dan Goutarthritis.

Penyakit ini merupakan penyakit autoimun, yang artinya sistem kekebalan tubuh kita menyerang tubuh kita sendiri, dalam hal ini terutama bagian persendian, sehingga yang menderita penyakit ini akan merasakan nyeri pada sendi yang terkena.

Masyarakat awam mempercayai bahwa dengan sering mandi dimalam hari membuat tubuh rentan terkena penyakit ini, akan tetapi sampai dengan detik ini belum ada penelitian yang membenarkan mitos tersebut.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan reumatologi, Prof. Dr. Handono Kalim, Sp.PDKR, hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa sering mandi malam hari bisa menyebabkan rematik di kemudian hari. Hanya saja, terkadang mandi malam hari dan menggunakan air dingin bisa membuat otot kaku. Hal ini pun lumrah dialami seseorang jika tidak kuat dingin.

Bagaimana jika sudah menderita rematik? Menurut Handono, sebaiknya memang tidak mandi malam hari jika tubuh terasa linu setelah mandi. Air hangat disarankan untuk mengurangi rasa sakit pada persendian.

Ketua Indonesian Rheumatology Associations ini juga menambahkan, “tak ada kaitanya,itu hanya mitos.Lebih baik mandi malam dari pada tidak sama sekali”.

Mandi malam tidak menyebabkan nyeri rematik tapi mandi malam memperberat keluhan nyeri  rematik ( yang telah menderita rematik).Artinya bagi mereka yang sudah menderita rematik,tidak di anjurkan mandi malam.Rasa dingin akan memperberat nyeri sendi.

Ternyata cerita atau kepercayaan yang beredar di masyarakat perlu pembuktian secara ilmiah, artinya agar kita tidak menjadi buta akan sesuatu hal dengan menelannya secara mentah-mentah tapi ditelaah supaya kita memiliki pemahaman yang baik dalam suatu mitos yang beredar.

 

 

Image By: Google.com