Cirebonmedia.com – Indonesia kaya akan tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan, salah satunya adalah Melinjo. Tumbuhan yang bernama latin Gnetum gnemon Linn ini adalah suatu spesies tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) berbentuk pohon yang berasal dari Asia tropik, Melanesia, dan Pasifik Barat. Tumbuhan ini banyak ditanam di pekarangan sebagai tanaman peneduh atau pembatas pekarangan. Bagian yang sering dimanfaatkan dari melinjo adalah buah dan daunnya.
Menurut catatan Wikipedia, tanaman melinjo berumur panjang. Tanaman ini dapat tumbuh mencapai 100 tahun lebih. Jika dibiarkan, melinjo bisa mencapai tinggi pohon mencapai 25m dari permukaan tanah.
Melinjo dapat ditemukan di daerah yang kering sampai tropis. Untuk tumbuh dan berkembang, melinjo tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi atau iklim khusus. Melinjo dapat beradaptasi dengan rentang suhu yang luas. Hal inilah yang menyebabkan melinjo sangat mudah untuk ditemukan di berbagai daerah kecuali daerah pantai karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki kadar garam yang tinggi.
Di Indonesia tumbuhan melinjo tidak hanya dapat dijumpai di hutan dan perkebunan saja. Di beberapa daerah tumbuhan melinjo ditumbuhkan di pekarangan rumah atau kebun rumah dan dimanfaatkan oleh penduduk secara langsung.
Daun melinjo biasa dimanfaatkan sebagai sayur, misalnya sayur asem. Sedangkan biji melinjo sering digunakan masyarakat lokal sebagai bahan baku panganan emping.
Manfaat Melinjo Untuk Kesehatan
Penelitian yang sudah dilakukan pada tumbuhan ini menujukkan bahwa melinjo menghasilkan senyawa antioksidan. Aktivitas antioksidan ini diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, 9-10 persen dalam tiap biji melinjo. Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif untuk menghabisi radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit.
Di Jepang dilakukan penelitian dan dilaporkan bahwa melinjo termasuk tumbuhan purba yang secara evolusi dekat dengan tanaman Ginkgo biloba yang ada di Jepang.
Ginkgo adalah spesies pohon hidup tertua, yang telah tumbuh selama 150-200 juta tahun dan dipercaya sebagai tonik otak karena memperkuat daya ingat. Daun Ginkgo juga punya khasiat antioksidan kuat dan berperan penting dalam oksidasi radikal bebas penyebab penuaan dini dan pikun.
Sampai saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan aktivitas antioksidan tinggi. Dari seluruh bagian tumbuhan melinjo yang pernah diekstraknya, mulai dari daun, kulit batang, akar, sampai biji, ditemukan protein paling potensial adalah dari biji. Riset menunjukkan aktivitas antioksidan dari kandungan fenolik ini setara dengan antioksidan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune).
Selain itu melinjo juga merupakan antimikroba alami. Itu artinya protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet alami makanan sekaligus obat baru untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Peptida yang diisolasi dari biji melinjo diindikasikan punya potensi aktif menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif.
Penyebab Kenaikan Asam Urat
Banyak mitos yang menyatakan bahwa melinjo dapat menjadi penyebab naiknya asam urat (Hiperurisemia) yang signifikan. Hal ini benar karena melinjo mengandung purin. Peningkatan asam urat terjadi karena gangguan metabolisme purin dan asupan purin tinggi dari makanan secara berlebihan yang masuk ke tubuh.
Hiperurisemia terjadi karena gangguan pengeluaran asam urat oleh ginjal. Penyakit ini dapat disebabkan oleh faktor genetik yang dapat diturunkan. Konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi, konsumsi gula dan lemak berlebihan dapat meningkatkan kadar asam urat.
Penyebab naiknya asam urat dikarenakan mengkonsumsi emping atau olahan melinjo secara berlebihan dan juga minyak goreng yang digunakan untuk menggoreng emping. Bukan melinjo itu sendiri yang menyebabkan asam urat, karena apabila disiapkan dalam bentuk makanan lain tanpa minyak dan tidak dikonsumsi secara berlebihan tidak akan menyebabkan peningkatan asam urat.
Image: Flickr, Wikipedia
Komentar