Cirebonmedia.com- Di tengah morat-maritnya pertumbuhan perekonomian di sepanjang tahun 2015 dengan banyaknya tantangan dan kondisi perekonomian yang kurang kondusif, ternyata realisasi APBN-P 2015 mencatatkan sejumlah prestasi. Dan melaju dengan tren positif.
Menurut Anggota Komisi XI DPR RI Misbakhun, sejumlah persoalan dan tantangan yang dihadapi guna mengimplementasikan APBN-P 2015 bagaikan menyuruh mahasiswa S1 menyusun Desertasi sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Doktor yang tentu nya sangat jauh dari kemampuan yang dimiliki.
Dia memaparkan, pertumbuhan ekonomi 2015 mampu tumbuh antara 4,7% hingga 4,8% dengan inflasi 3,35%. Ini menandakan pertumbuhan ekonomi masih positif dan tidak tergerus inflasi.
Dibandingkan 2014, pertumbuhan ekonomi saat itu sebesar 5% dan inflasi justru 8,8%, yang berarti pertumbuhan ekonomi minus dan tergerus inflasi. Jika disetarakan pertumbuhan ekonomi 4,7-4,8% itu setara dengan pertumbuhan 7%,”
Serapan anggaran belanja negara sebesar 91,2% juga dinilai bagus dan tinggi di tengah nomenklatur kementerian dan lembaga yang masih perlu diselesaikan dan volume belanjanya lebih tinggi dari tahun lalu.

Image By: Google.com
Infrastruktur yang menjadi pending matters sejak zaman reformasi mulai diselesaikan pemerintahan saat ini, terlihat dari realisasi belanja modal yang naik 54%.
Dan realisasi penerimaan pajak 2015 sebesar Rp1.050 triliun patut diapresiasi, karena untuk pertama kalinya tembus Rp1.000 triliun sejak Indonesia berdiri. Apalagi pencapaian realisasi pajak Rp1.050 triliun terjadi di tengah ekonomi domestik yang sedang morat marit akibat dampak dari MEA
Target pajak 2015 terbilang tinggi karena adanya masukan dari tim transisi yang menyebut adanya potensi penerimaan pajak yang belum digali sebesar Rp 1.000-2.000 triliun.
Potensi pendapatan pajak ditahun 2016 ditargetkan akan mendapatkan tren yang lebih baik dari tahun ini, Menurut Pantauan Reporter Cirebonmedia.com kesadaran masyarakat akan pajak sedikit demi sedikit mulai mengalami pertumbuhan yang positif.
Komentar